Header Ads

test

LATARBELAKANG PERTEMPURAN AMBARAWA

GARASIteach - Peristiwa perang ambarawa adalah pertempuran antara Rakyat Indonesia melawan tentara Sekutu dan NICA. Berikut ini adalah cerita perang ambarawa, dan pertarungan ambarawa. Selamat menyimak.

PERTEMPURAN DI AMBARAWA


foto: bertha/GARASIteach


  1. Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu datangan ke Semarang untuk mengurus tawanan perang.
  2. Tentara Sekutu datang ke Indonesia diboncengi oleh NICA.
  3. Sekutu memembebaskan Interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa.

Awal kedatangan pihak Sekutu ke Indonesia membuat seluruh rakyat gelisah. Rakyat takut pihak Sekutu akan memperpanjang rentetan sejarah per-penjajahan di Indonesia ini.

Namun, pihak Sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Republik Indonesia. Pernyataan tersebut untuk sementara menenangkan hati rakyat Indonesia.

Rakyat Indonesia terkejut setelah tahu ternyata Sekutu datang tidak sendiri melainkan diboncengi oleh NICA milik Belanda. Awal mula insiden bersenjata terjadi ketika Sekutu datang ke Magelang.

Insiden tersebut meluas menjadi pertempuran setelah pasukan Sekutu membebaskan para interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa.

Insiden ini berakhir ketika Presiden Soekarno turun tangan untuk mengintruksikan kepada seluruh yang terlibat untuk melakukan gencatan senjata. Insiden pun dapat diredam dan pihak sekutupun meninggalkan Magelang.

Akan tetapi, ambisi Sekutu untuk menguasai Indonesia membuat mereka tidak berputus asa. Sehingga setelah meninggalkan Magelang, Sekutu menuju Ambarawa pada tanggal 21 November 1945 dengan tujuan menaklukannya.

Namun, Rakyat Indonesia tidak diam saja melalui para pemuda dan pemimpin TKR, Mayor Sumarto menentang dan mengusir tentara Sekutu.

Namun dengan adanya batalion Istimewa yang dipimpin oleh Onie Sastroatmodjo dan M. Sarbini, pemimpin dari resimen kedua, batalyon dari Yogyakarta pun turut ambil bagian dalam penghalauan ini. Berkat kerja keras para pejuang, tentara Sekutu dapat ditahan.

Dalam pertempuran di desa Jambu pada tanggal 26 November 1945 itu, rakyat Indonesia berduka atas gugurnya Letkol Isdiman (Komandan Resimen Banyumas) .

Kolonel Soedirman (Panglima Divisi di Purwokerto) segera mengambil alih pimpinan. Setelah mengadakan konsolidasi dengan para Komandan Sektor, Kolonel Soedirman memimpin pertempuran melawan Sekutu pada tanggal 12 Desember 1945.

Berkat pejuang Indonesia yang gigih, dalam waktu satu setengah jam TKR sudah mengepung kota Ambarawa. Empat hari kemudian tentara Sekutu mundur ke Semarang.


Tidak ada komentar